SENJATA TEMBUS TANK BAJA
Menurut Silmy, keistimewaan SPR 2 ini dibanding senapan dari negara adalah terletak pada jangkauan, ketepatan, dan silencer atau peredam suara hentakan dari tembakan.
Silencer yang dipasang bisa
menurunkan hentakan suara tembakan sekitar 20-30 desibel. Senjata ini
juga dilengkapi perangkat night vision dan teleskop dengan pembesaran
ukuran 5-25 kali.
“Senjata kita ini ada peredam dari recoil-nya (hentakan), yang ini cukup membuat kesulitan bagi produsen lain dalam mendesain produk yang digunakan oleh sniper. Di samping itu, senjata sniper ini relatif sangat khusus. Dalam arti tidak massal di mana tingkat ketelitiannya harus maksimal,” ungkap dia.
Direktur Pindad ini mengakui manfaat ekonomis dari pembuatan SPR 2 ini sebenarnya tidak terlalu besar. Tapi ia menekankan, keberhasilan pembuatan senapan runduk tersebut membuktikan bahwa Indonesia mampu menciptakan alutsista yang inovatif dan mutakhir.
“Untuk membuat sniper ini, effort-nya (usahanya) banyak, tetapi secara ekonomis, manfaatnya tidak terlalu banyak. Tetapi kita dalam hal ini melakukan dalam konteks kemandirian. Dalam konteks kita mampu membuat senjata yang dapat digunakan oleh sniper,” kata Silmy.
Kepada Liputan6.com, teknisi Pindad Diding Sumardi menunjukkan wujud senapan SPR 2, aksesoris, dan berbagai pelurunya. Ada tiga jenis peluru yang bisa digunakan, yakni MU3 M yang dipakai untuk latihan menembak, MU 3 SAM yang bisa menembus kendaraan, dan MU 3 BLAM yang tidak hanya menembus kendaraan tapi juga bisa meledakkan target.
Atas kemampuannya yang luar biasa,
Sniper SPR 2 mendapat pengakuan dari dunia internasional. Terbukti,
senapan jitu ini masuk rekomendasi di situs alat utama sistem senjata
(alutsista) Weaponsystems.net, bersanding dengan senjata canggih lainnya dari penjuru dunia, seperti senapan runduk Zastava M93 Black Arrow buatan Serbia.
Bahkan, tentara Singapura pernah melontarkan pujian untuk SPR 2. “Good!“,
ujar seorang penembak kontingen Angkatan Darat Singapura, sambil terus
memandangi dan melihat detail fitur senapan runduk anti material versi
SPR-2, yang dipajang di stand PT Pindad di sela-sela kejuaraan tembak
ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-21, di Depok, Jawa Barat, beberapa
waktu lalu.Tak hanya itu, dengan adanya SPR 2 ini, Indonesia bersanding dengan tiga negara lainnya yang mampu membuat senapan runduk serupa, yakni Amerika Serikat (AS) dan dua negara di Eropa.
Dunia militer Indonesia naik tingkat dari sebelumnya. Meski begitu, PT Pindah belum menjualnya kepada negara lain. Sejauh ini, baru Komando Pasukan Khusus (Koppasus) TNI AD yang sudah mengoperasikannya. Mengenai harga per unitnya, SPR 2 ini dibanderol sekitar Rp 200 juta per pucuknya.
sumber: http://jakartagreater.com/tembus-tank-baja-senapan-sniper-indonesia-gegerkan-dunia/